jual rumah jakarta selatan - Proses Pengenalan Wilayah Ibu Kota Baru Untuk Peserta Sayembara Desain
Peserta sayembara desain IKN mengekor penjelasan langsung di lapangan. Menteri PUPR diwakilkan oleh Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi mengucapkan 11 poin urgen dalam desain IKN untuk peserta.
Setelah dilakukan penjelasan (Aanwijzing) teknis dan administrastif berhubungan Sayembara Gagasan Desain Ibu Kota Negara (IKN) atau ibu kota baru yang dilakukan pada Jumat, 18 Oktober 2019 di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terdaftar 80 orang peserta lomba Sayembara Gagasan Desain Kawasan IKN mengekor penjelasan lapangan. Dengan destinasi untuk mendapatkan cerminan kondisi lapangan pada lokasi yang bakal direncanakan atau dirancang.
Para peserta Sayembara bertolak dari Pelabuhan Semayang Balikpapan memakai kapal kayu melewati Teluk Balikpapan dengan masa-masa tempuh 1,5 jam. Setelah mendarat di Dermaga Tanjung Maridan perjalanan dilanjutkan melewati darat mengarah ke Menara Pandang di area ibu kota baru.
Usai melakukan trafik lapangan semua peserta diserahkan kesempatan guna tanya jawab dengan responden Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Nicodemus Daud, Ketua Bidang Penataan Kawasan (Tim Satgas PPI- IKN) Joessair Lubis, Ketua Bidang Infrastruktur Dasar Permukiman (Tim Satgas PPI-IKN) Antonius Budiono, Kasubdit Perencanaan Direktorat Sungai dan Pantai Dirjen SDA (Tim Satgas PPI-IKN) Bambang Heri, Kasubdit Tematik Direktorat Survei dan Pemetaan Kementerian ATR/BPN Suradi dengan moderator Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim.
Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi mengucapkan pesan singkatnya dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk peserta sayembara.
“Pak Menteri menunggu usulan dan ide-ide dari semua peserta lomba untuk membuat IKN yang cerdas, canggih dan berwawasan lingkungan,” katanya.
Dihadapan semua peserta Sayembara, Imam menyampaikan sejumlah catatan, yakni kesatu, peserta mesti inovatif, dan kreatif walaupun dengan keterbatasan data.
Kedua, konsep dan referensi dari Panitia supaya lebih dikembangkan lagi oleh peserta. Ketiga, delineasi tempat dari panitia tidak dimaksudkan guna menggiring peserta, sebab semua tempat mempunyai peluang dan potensi.
Selanjutnya, Keempat Kawasan Pusat Pemerintahan (KPP) dapat saja luasannya di bawah 2.000 hektare dan diinginkan untuk dapat dikembangkan.
Kemudian kelima, semua peserta diizinkan melaksanakan survei lapangan secara independen dalam seminggu ini supaya menghasilkan karya yang optimal.
Keenam, Jembatan Pulau Balang adalahsalah satu akses pilihan dan icon dari ibu kota baru.
Ketujuh, peserta diinginkan untuk konsentrasi deliniasi area 190.000 hektare. Kedelapan, konservasi menjadi pertimbangan utama.
Kesembilan, area lindung mesti dipertahankan. Kesepuluh, kebiasaan lokal atau kebijaksanaan lokal masyarakat setempat pun harus menjadi pertimbangan dalam desain. Lalu yang kesebelas, dimungkinkan saja adanya bandar udara eksklusif di samping di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
Sementara Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Nicodemus Daud mengatakan, tujuan dilakukan kunjungan lapangan supaya para peserta bisa mengetahui situasi bahwasannya tempat rencana tempat IKN.
“Jadi tidak melulu menurut peta saja, sampai-sampai lebih paham situasi lapangan laksana apa dan dapat lebih komprehensif dalam menciptakan desain,” terangnya.
Peserta dapat melihat di lapangan, lalu bertukar pikiran dan akhirnya bakal menghasilkan inovasi desain yang menjadikan Ibu Kota Negara sebagai Ibu Kota Asia.
Saat ini tercatat sejumlah 750 peserta yang ikut Sayembara. Semakin tidak sedikit tentunya mengindikasikan hal yang luar biasa sebab akan memperkaya ide-ide untuk membina ibu kota baru.
Di samping itu, menurut keterangan dari Nicodemus, dalam menilai batas-batas distrik perencanaan, peta informasi tempat IKN baru adalahacuan penyusunan desain.
“Kami siapkan menyeluruh peta jalan, jaringan listrik, jaringan pipa migas, jaringan serat optik, dan pun kontur wilayahnya. Semuanya dapat diakses pada website http://sayembara IKN.pu.go.id, ” terangnya.
Shella mewakili di antara peserta mengatakan, motivasi mengekor Sayembara ini ialah untuk berkontribusi untuk masa depan bangsa Indonesia dengan mendesain IKN di Kaltim supaya berstandar dunia. “Kalau anda lihat tadi di lapangan, wilayah Penajam Paser daerahnya berbukit-bukit, laksana halnya Kota San Fransisco yang pun berbukit-bukit, tapi dapat menjadi kota yang dinamis dan heterogen,” paparnya.
Lain halnya dengan Muhammad Ari dari Samarinda seorang arsitek alumni Universitas Kristen Petra Surabaya menuliskan bahwa motivasi mengekor Sayembara ini ialah untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Kalimantan Timur.
“Dengan adanya Ibu Kota Negara Indonesia, urusan ini menjadikan Kalimantan Timur lebih baik kedepannya, ” pungkasnya.
Posting Komentar